Ajaran Bung Karno

IMPERIALISME
Urat-urat dan Syaraf-syaraf Sistim Imperialisme :
  1. Sistim imperialisme melahirkan politik devide et impera, yakni politik memecah-mecah;(PECAH BELAH)
  2. Sistim imperialisme menetapkan rakyat Indonesia didalam kemundurun;(PEMARJINALAN)
  3. Sistim imperialisme membangunkan kepercayaan didalam hati dan pikiran rakyat, bahwa bangsa kulit berwarna itu memang bangsa yang kurang "Karat"nya, dan bahwa bangsa kulit putih memang "adhi-adhining"bangsa; (SUPERIORITAS KULIT PUTIH)
  4. Sistim imperialisme membangunkan kepercayaan didalam hati dan pikiran rakyat pula, bahwa kepentingan-kepentinga rakyat itu adalah sesuai dan sama dengan kepentingan-kepentingan kaum imperialisme itu, sehingga rakyat itu jangan menjalankan politik self-help dan politik ingin merdeka, tetapi haruslah memeluk politikberrsatu dengan kaum pertuanan, yakni politik assosiasi, (PENGELABUHAN dan PENJINAKKAN
EMPAT SIFAT IMPERIALISME MODERN
Pertama:
  • Indonesia tetap menjadi negeri pengambilan bekal hidup (hasil-hasil pertanian).
Kedua:
  • Indonesia menjadi negeri pengambilakan bekal-bekal (bahan baku industri) untuk pabrik-pabrik di Eropah.
  • Di era sekarang ini Indonesia menjadi sumbir bahan mentah, bagi industri negeri-negeri maju.
Ketiga:
  • Indonesia menjadi negeri pemasaran penjualan barang-barang hasil dari macam-macam industri asing.
Keempat:
  • Indonesia menjadi lapangan usaha bagi modal yang ratusan, ribuan-jutaan gulden jumlahnya dengan memanfaatkan buruh murah.
Terutama "shakti" yang keempat inilah, akni "shakti" yang membikin Indonesia menjadi daerah exploitasi dari kapital-lebih asing, menjadi lapangan usaha bagi modal-modal kelebihan dari negeri-negeri asing, adalah yang paling hebat dan makin lama makin bertambah hebatnya !

KAPITALISME DAN IMPERIALISME
Riwayat Hidu Bung Karno
Pada tanggal 6 Juni 1901 Penelah-GangLawang Seketeng-Surabaya (kini jalan pahlawan 88 Surabaya), saat fajar menyingsing lahirnya jabang bayi Koesno yang kelak akan menjadi Soekarno, dari pasangan Idda Ayu Nyoman Rai Sarimben seorang putri keturunan Kassta Brahmana dari Banjar Balai Agung Singa Raja Bali, Raja Singa Raja yang terakhir adalah pamannya dengan Raden Soekemi Sosrodiharjo (186-1945), seorang guru masih keturunan Sultan Kediri putra dari Raden Hardjodikromo, seorang ahli kebatinan dari Tulungagung Jawa Timur, anggota perkumpulan Theosophie, nenek dari nenek pak Soekemi adalah pejuang putri pengikut Pangreran Diponegoro. Kelahirannya dibarengi bermacam-macam fenomena kosmologis, malam hari sebelum Koesno lahir tampak bintang berekor di cakrawala yang lebih terang dari biasanya dan langsung setelah ia dilahirkan Gunung kelud di dekat Surabaya meletus, menurut orang yang percaya pada hal-hal gaib meramalkan "Ini adalah penyambutan terhadap bayi Soekarno".
Soekarno lahir pada waktu fajar menurut ibunya bahwa anak yang dilahirkan di saat matahari terbit (Putra ssang fajar), nasibnya akan digariskan sebelumnya. Soekarno lahir bukan hanya awal dari hari baru tetapi juga awal dari abad yang bau1901.
Soekarno mempunyai seorang pengasuh bernama Sarinah. Sarinahlah guru pertama buat Soekarno yang menanamkan rasa cinta kemanusiaan lewat obrolan masak di daur. Soekarno kecil merasa senang menyertai Sarinah di dapur, tatkal pengasuhnya ini memasak nasi dan dalam kesempatan inilah hati nurani Sarinaah berbicara kepada Soekarno, seperti tertulis dalam Cindy Adams antar lain: "Karno, engkau harus mencintai ibumu juga bapakmu, kemudian kau harus mencintai pula rakyat jelata. Engkau harus mencintai manusia pada umumnya". Sebagaimana anak kecil pada umumnya, Soekarno juga pernah dimarahi ayahnya. Pak Soekemi adalah seorang guru yang menanamkan rasa kasih sayang kepada sesama makhluk, selain tetap menjalankan disiplin. Hal ini menjadi contoh, pada saat Soekarno memanjat pohon jambu dan secara tiddak sengaja menjatuhkan sarang burung. Peristiwa ini membuat pak Soekemi marah besar dengan mengingatkan kembali Soekarno pada ajaran TAT TWAN ASI yang maknanya " Dia adalah Aku dan Aku adalah Dia, Engkau adalah Aku dan Aku adalah Engkau". Maksud dari ajaran ini, bahwa semua makhuk tuhan wajib dilindungi termasuk burung dan telurnya. 1915 Soekarno tamat dari Europeesche Lagere School (ELS) di Mojokerto. Lulus dengan pujian dan dapat Klein Ambtenaars examen dengan nilai "goed".
10 Juni 1912 Tamat Hogere Berger School (HBS) di Surabaya. Sewaktu di HBS, ayahandanya menitipkan Soekarno (mondok) kepadaa (HOS) Cokroaminoto, 

Komentar

Postingan Populer